willycatghotic.blogspot.com

Thursday, August 11, 2011

TEORI PERS SOVIET KOMUNIS



TEORI PERS SOVIET KOMUNIS

I. Latar Belakang
Sistem komunis (juga sering disebut sistem pers “totaliter Soviet atau Soviet Totalitarian” atau “pers Komunis Soviet/Soviet Communist”) berkembang karena munculnya Negara Uni Soviet yang berpaham komunis pada awal abad ke-20. sistem ini dipengaruhi oleh pemikiran Karl Marx tentang perubahan sosial yang diawali oleh dialektika Hegel. Pers dalam sistem ini merupakan alat pemerintah atau partai dan menjadi bagian integral dari Negara. Pers menjadi alat atau organ partai yang berkuasa (Partai Komunis Uni Soviet/PKUS). dengan demikian, segala sesuatu ditentukan oleh Negara (partai). Kritik diizinkan sejauh tidak bertentangan dengan ideologi partai. Media massa melakukan yang terbaik untuk partai yang ditentukan oleh pemimpin PKUS, (Nurudin, 2006:60).
Karl Marx menemukan jawaban terutama dalam konsep Hegel tentang dialektika dimana dua kekuasaan yang bertentangan (tesis dan antitesis) menyelesaikan perbedaan mereka dalam sebuah sintesis. Sintesis ini pada gilirannya akan menjadi tesis yang ditentang oleh sebuah antitesis baru, dan dari sini akan tumbuh sintesis baru dan begitulah seterusnya, (Wilbur Shcramm, 1986:124).
Pemikiran soviet jauh berbeda dari konsep pers sebagai lembaga keempat yang mengawasi dan melaporkan serta mengkritik tiga lembaga lainnya. Sejak dimulainya revolusi kaum proletar, komunikasi massa dianggap sebagai alat. Lenin-lah yang menyatakan bahwa surat kabar harus menjadi sebuah “propagandis kolektif, agiator kolektif, organisator kolektif”. Dengan demikian media adalah alat yang dikontrol Negara (yang mewakili rakyat) melalui control terhadap kemudahan material komunikasi. Media swasta sudah lenyap sejak awal-awal sejarah Soviet. Media harus digunakan sebagai alat untuk menyampaikan peasn seperti yang telah dipresentasikan di Kremlin. Media harus digunakan sebagai alat perubahan social dan control social, dalam sebuah kerangka referensi yang erat-bersatu, dan dibuat dengan teliti. Pada akirnya media harus menjadi alat untuk tujuan-tujuan yang serius. Dengan kata lain, media Sovietr telah tumbuh untuk mencerminkan ideologi resmi Soviet, Negara Soviet dan “kepribadian ideal” Soviet sendiri, (Wilbur Schramm, 1986 : 134).

II. Isi
Pers sebagai lembaga, intensitasnya berdiri sendiri. ia hidup ditengah-tengah masyarakat, tetapi bukan bagian dari masyarakat. Ia berada dalam satu Negara, tetapi bukan bagian dari pemerintahan Negara tersebut. Pers lebih dikenal sebagai “Lembaga Kemasyarakatan”. Hubungan ketiganya saling mempengaruhi. Pers mempengaruhi masyarakat, tetapi masyarakat juga mempengaruhi pers. Pers mempengaruhi pemerintah, nemun pemerintah juga berpengaruh terhadap pers. Pers sebagi lembaga kemasyarakatan bisa mempengaruhi masyarakat karena bertindak sebagai komunikator massa. Agar dipercaya masyarakat, pers berusaha menyampaikan informasi dengan sesuatu yang baru. Tetapi masyarakat sebagai konsumen pers, sangat selektif memilih informasi. Jika penyajian pers tidak sesuai dengan keinginannya, maka masyarakat tidak akan membaca atau bahkan menyentuhnya. Minat baca masyarakat terhadap produk pers sangat berpengaruh terhadap kehidupan per situ sendiri.
Tanggung jawab utama dalam mengawasi sistem pers soviet ada ditangan partai. Tanggung-jawab ini tidak pada pemerintah. Pemerintah hanya mempunyai sebuah tugas yaitu hanya dibagian penyensoran. Partai melaksanakan pengawasan dengan menggunakan tiga cara, yaitu :
1. Departemen-departemen propaganda dan agitasi menempatkan redaksi-redaksi diberbagai tingkatan, dan komite pusat propaganda dan agitasi memetapkan tugasnya.
2. Partai mengeluarkan sejumlah besar arahan-arahan yang menentukan bahan apa yang harus muncul pada pers dan bagaimana menyajikannya, melalui departemen propaganda dan agitasinya.
3. Partai menilai dan mengkritik pers. Tanggung-jawab ini dilaksanakan dengan sangat serius.
Pers komunis umumnya berada di negara-negara sosialis yang menganut faham komunis atau marxis, misalnya Cina, Rusia, Hongaria, Kroasia dan lain sebagainya. Pers komunis ini terbentuk karena latar belakang pemerintahan negaranya yang mentik beratkan kekuasaan tunggak, yaitu partai komunis. Dengan demikian suara pers harus sama dengan suara komunis, sedangkan wartawannya adalah orang-orang yang setia kepada partainya, (Totok Djuroto, 2002 : 6). Dari sejarahnya sendiri sistem pers sosial komunis ini berasal dari Soviet. Kala itu, Soviet adalah satu-satunya negara yang menggunakan sistem pers soviet komunis. Ini terlihat dari praktek pemimpin-pemimpin Soviet yang menjalankan surat kabar mereka dengan menggunakan staf profesional yang sangat sedikit, dan ternyata karena ada teori bahwa penulis ”amatir” harus digalakkan. Tetapi sebenarnya dalam pemikiran orang-orang Soviet sekarang ini, surat kabar itu sama dengan mesin tik atau pengeras suara. Tidak ada tempat dalam konsep Soviet untuk pemikiran tentang pers sebagai ceemin kejadian yang jernih dan independaen. Memberikan tanggung-jawab terhadap unit-unit komunikasi untuk menjadi sumber pendapat umum atau pendorong pemerintah untuk mengambil keputusan, sangat jauh dari pemikiran orang Soviet. Sebuah surat kabar pribadi seperti Chi Cao Tribune dibawah kolonel McCormick, sebuah jurnal independen yang kritis seperti Times-nya New York, atau pendapat-pendapat yang bertentangan dalam radio BBC (Amerika Serikat) , tidak ada dalam konsep Soviet.
Sistem komunikasi sebagaimana halnya dengan sistem lainnya di Negara Soviet, ada karena harus melaksanakan pekerjaan yang secara khusus ditugaskan oleh para pemimpin negara. Secara keseluruhannya, pekerjaan ini adalah menyumbangkan sesuatu demi kemajuan kelas pekerja dan komunisme dunia dalam memperjuangkan kelasnya, dan mempertahankan atau memajukan kekuasaan Soviet. Secara khusus, media diberikan tugas melakukan pekerjaan dalam penugasan yang begitu luas. Pada intinya komunikasi masa soviet tidak punya integritasnya sendiri, integritasnya itu adalah integritasnya negara. Komunikasi massa adalah instrumen-instrumen yang dipelihara, dan dengan lugunya mengikuti perputaran garis partai dan arah-arah negara.

Sistem pers soviet komunis ini mempunyai beberapa prisip, diantaranya :
 Media Massa harus melayani kepentingan dan, dan berada dalam kontrol kelas pekerja.
 Kalangan swasta tidak dibenarkan memiliki media.
 Media harus selalu melakukan tugas fungsi positif bagi masyarakat dengan cara melakukan upaya sosialisasi norma-norma yang diinginkan, pendidikan, penerangan, motivasi dan mobilisasi.
 Dalam menjalankan seluruh tugasnya kepada masyarakat, media harus tanggap terhadap kebutuhan dan keinginan khalayaknya.
 Masyarakat berhak melakukan sensor dan tindakan hukum lainnya dalam upaya mencegah atau memberikan hukuman setelah adanya publikasi yang bersifat anti sosial.
 Media harus memberikan pemikiran dan pandangan yang lengkap dan obyektif mengenai masyarakat dan dunia yang sesuai dengan ajaran Marxisme dan Leninisme
 Wartawan adalah kalangan professional yang bertanggung-jawab yang memiliki tujuan dan cita-cita yang selaras dengan kepentingan utama masyarakat.
 Media harus mendukung gerakan-gerakan progresif di dalam dan di luar negeri


Sedangkan karakteristik dari sistem pers Soviet Komunis ini antara lain :
1. Digunakan secara instrumen yaitu sebagai instrument-instrumen Negara atau partai.
2. secara erat terintegrasi dengan instrumen-instrumen lainnya dari kekuasaan Negara dan pengaruh partai.
3. Digunakan sebagai instrument untuk “pewahyuan” Negara dan partai.
4. digunakan sebagai instrumen persatuan didalam Negara dan partai.
5. digunakan sebagai instrument propaganda and agitasi
6. adanya tanggung jawab yang dipaksakan.
(Wilbur Schramm, 1986 : 140).

Kelemahan dan kelebihan Sistem Pers Soviet Komunis

Kelemahan sistem pers soviet komunis ini diantaranya :
1. Hanya menguntungkan kaum sosialis karena hanya memburu keberhasilan bagi kediktatoran partai.
2. Tidak semuanya behak dapat menggunakan media dari sistem ini karena hanya anggota-anggota partai yang loyal saja yang berhak.

Kelebihan sisten pers soviet komunis diantaranya :
1. Media bebas melaksanakan tugas-tugas sebagai instrument Negara da partai, bukan sebagai pihak-pihak yang bersaing mendapatkan simpati public.
2. Sistem soviet menetapkan fungsi komunikasi massa secara positif dengan mengatur rakyat agar mendukung pemimpin dan program-programnya.
3. Sistem ini dibangun atau diciptakan sebagai bagian dari perubahan dan untuk membantu mencapai perubahan.
4. Sistem soviet untuk membangun statusquo Soviet, tetapi selalu dalam konteks perubahan dan perkembangan.
5. Sistem soviet ini merupakan sistem pers terencana yang bercampur kedalam partai dengan dibantu oleh organisasi-organisai dibawahnya.

III. Penutup
Teori pers Soviet komunis muncul karena adanya pemikiran Marxis, Leninisme, Stalinia dengan campuran pemikiran dari Hegel dan pandangan orang-orang Rusia pada abad ke-19. Teori pers soviet komunis merupakan pers yang terencana. Artinya pers ini disebarkan dengan seksama keseluruh negara dengan menggunakan cara-cara khusus guna menarik sebanyak-banyaknya pembaca. Khusus disini dapat menggunakan cara vertikal ataupun horizontal. Secara vertikal, ada berbagai jenis surat kabar untuk berbagai jenis afiliasi dan pemilikan. Secara horizontal, surat kabar ini membentuk sebuah piramida raksasa dengan surat kabar diseluruh negeri. Misalnya di Soviet ada Pravda (organ Komite Pusat Partai) dipuncaknya, ada Izvestia (organ Soviet tertinggi), yang sirkulasinya ke seluruh Uni Soviet. Di tingkat berikutnya ada surat kabar provinsi yang sirkulasi keseluruh wilayah-wilayah tertentu. Di tingkat lebih bawah lagi ada surat kabar lokal, melayani distrik-distrik dan kota-kota, tanah pertanian dan pabrik milik negara. Dari ini semua terlihat bahwa sistem Soviet komunis sangat tersusun rapi dan begitu terencana.

Daftar Pustaka

• Djuroto, Totok, Manajemen Penerbitan Pers” PT. Remaja Rosadakarya, Bandung, 2002.
• McQuail, Denis, Teori Komunikasi Massa, PT Erlangga, 1994.
• Nurudin, Sistem Komunukasi Indonesia, UMM Press, Malang, 2005.
• Schramm, Wilbur, “Four Theories of The Press”, University of Illinois Press, Urbana, 1986.
• Utomo, Heru, Perbandingan Sistem Pers”, Universitas Sumatera Utara

KUNJUNGI BLOG BARU SAYA, LEBIH BANYAK IDENYA DI => willycatghotic.blogspot.com

No comments:

Post a Comment